10 CARA Merencanakan persalinan TANPA KOMPLIKASI

docs

Berbagai macam komplikasi dapat terjadi selama proses persalinan. Khususnya pada beberapa kondisi tertentu yang memang rentan terhadap komplikasi persalinan. Contohnya, usia kehamilan sudah lebih dari 42 minggu, usia ibu yang sudah cukup tua, ibu punya kondisi medis tertentu dan lain sebagainya. Kehamilan selama 9 bulan lamanya yang berjalan lancar sekalipun tetap berisiko mengalami komplikasi saat persalinan nantinya.

Komplikasi persalinan yang umum terjadi pada anda dan bayi diantaranya :
1.    Persalinan tidak maju (failure to progress)
2.    Bayi sungsang
3.    Prolaps tali pusat (tali pusat keluar dari serviks terlebih dahulu sebelum bayi)
4.    Tali pusat melilit tubuh bayi
5.    Plasenta previa (posisi plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim)
6.    Asfiksia perinatal (bayi tidak mendapatkan cukup oksigen di dalam kandungan selama proses melahirkan berlangsung)
7.    Distosia bahu (kepala bayi sudah keluar dari vagina, tapi salah satu bahu masih berada di dalam vagina)
8.    Rahim robek (ruptur uteri)
9.    Berat badan bayi lahir rendah
10. Perdarahan hebat

Risiko terjadinya komplikasi memang dapat datang kapan saja selama proses persalinan. Namun, bumil dapat meminimalkan risiko terjadinya komplikasi dengan cara merencanakan persalinan dengan sebaik mungkin.

Berikut 10 cara merencanakan persalinan tanpa komplikasi :
1. Siapkan perencanaan sejak awal kehamilan

Siapkan tabungan untuk biaya persalinan, pilih bidan yang akan menolong persalinan, tempat bersalin, pendamping saat persalinan, calon donor darah diantara keluarga dan tetangga, dan transportasi. Semua dapat direncanakan dengan bantuan Dasawisma, Kader PKK maupun Forum Desa Siaga di lingkungan masing-masing.

2. Lakukan minimal empat kali kunjungan pemeriksaan ke bidan selama masa kehamilan

Lakukan seluruh kunjungan sesuai jadwal (minimal 4 x selama masa kehamilan) agar pertumbuhan dan kesehatan janin dapat terus dipantau, dan jika ada masalah dapat segera diketahui dan ditangani. Selain itu, pada kunjungan pertama ke bidan yang dipilih :

• Rencanakan jadwal kunjungan pemeriksaan kehamilan
• Tulis dan tempelkan jadwal tersebut di tempat yang dapat dilihat seisi rumah, agar mereka dapat membantu mengingatkan.
• Buat jadwal yang sama untuk teman atau keluarga yang telah bersedia mendampingi

3. Perhatikan gizi dan kesehatan selama kehamilan

• Bumil harus makan dua porsi setiap kali makan dengan gizi seimbang dan beraneka ragam protein hewani, nabati, sayur dan buah, dengan garam dan minyak seperlunya.
• Tidak merokok
• Hindari minuman bersoda, alkohol, mie instan dan makanan yang mengandung pengawet
• Jangan minum obat apapun tanpa resep dokter

4. Ikuti kelas hamil

Ikuti kelas hamil agar ibu siap saat persalinan tiba dan lakukan perawatan payudara seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Perawatan payudara penting dilakukan agar, payudara siap mengeluarkan ASI dan pemberian ASI tidak terhambat. Untuk tata cara perawatan dapat ditanyakan kepada bidan setempat.

5. Pahami cara dan manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) & ASI Ekslusif

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah bayi lahir dengan meletakkan langsung bayi yang baru lahir di dada ibunya, selanjutnya bayi dibiarkan merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu. Manfaat IMD diantaranya :

• Bayi mendapatkan kolostrum (cairan berharga yang kaya akan antibody/zat kekebalan tubuh) dari ASI pertama
• Sentuhan dan proses menghisap bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang sangat diperlukan

karena menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi sejak usia 0 – 6 bulan, tanpa penambahan apapun. ASI sudah memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi secara sempurna.

6. Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan

Kebersihan pribadi, kamar, tempat tidur, rumah dan halaman dapat menghindarkan ibu dari sakit dan penyakit selama kehamilan.

7. Kenali tanda-tanda persalinan

Dengan mengenali tanda-tanda persalinan, ibu dapat memperhitungkan waktu berangkat ke tempat bersalin dan dapat tiba dengan tidak terlambat. Tanda-tanda persalinan yaitu ibu mulas secara teratur, mulasnya sering dan lama, keluar lendir dan darah dari jalan lahir serta keluar cairan ketuban dari jalan lahir.

8. Kenali tanda-tanda bahaya kehamilan dan pesalinan

Jika ibu mengalami satu / beberapa tanda bahaya kehamilan atau persalinan, segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pertolongan. Tanda bahaya kehamilan dan persalinan yaitu :

• Ibu gelisah atau merasakan sakit yang sangat hebat
• Ibu mengalami kejang
• Air ketuban keruh dan bau
• Puting lecet
• Pendarahan lewat jalan lahir
• Mengalami gangguan jiwa
• Ibu tidak kuat mengejan
• Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir

9. Rencanakan KB yang akan digunakan setelah persalinan

Segera rencanakan metode KB yang akan digunakan setelh persalinan, karena survey mencatat bahwa penyebab kematian ibu yang berhubungan dengan persalinan adalah terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak melahirkan dengan kelahiran sebelumnya.

10. Dapatkan Buku KIA (Petunjuk Kesehatan Ibu dan Anak)

Dapatkan Buku KIA dari Bidan untuk Ibu pelajari.

Referensi :
1. Hellosehat. Diakses pada 2020. 10 Daftar Komplikasi yang Bisa Terjadi saat Melahirkan
2. SehatQ. Diakses pada 2020. Meski Langka, Prolaps Tali Pusat Bisa Mengancam Nyawa Janin
3. Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Diakses pada 2020. Lembar Balik Keluarga Sehat Idamanku, Kota Sehat Kotaku.

Berita Lainnya :