Segerakan Tes dan Obati, Hepatitis Tidak Menunggu!
Image: Pngtree/588ku
Hepatitis adalah peradangan pada organ hati. Hepatitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Hepatitis terbagi menjadi hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Penularan hepatitis A dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A. Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B ditularkan melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman dan transfuse darah. Pada kasus yang jarang terjadi, ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B bisa menularkan virus ini ke janinnya. Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV) yang mana penularannya dapat melalui hubungan seksual tanpa kondom atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Sama seperti hepatitis B, virus ini bisa menular dari ibu yang terinfeksi hepatitis C ke janinnya. Hepatitis D merupakan peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis D (HDV). Jenis hepatitis ini jarang terjadi tetapi bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Seseorang bisa tertular hepatitis D bila memiliki riwayat penyakit hepatitis B. Penularan virus ini bisa melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi darah. Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi virus ini. Hepatitis E mudah menular di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga bisa menyebabkan peradangan pada hati dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati yang tentunya mengganggu fungsi hati. Konsumsi obat-obat tertentu yang melebihi dosis, penyakit autoimun serta infeksi cacing hati juga dapat menyebabkan terjadinya hepatitis. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan seseorang untuk menderita hepatitis yaitu tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet maupun sebelum mengolah makanan atau sebelum makan, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus hepatitis atau makanan yang tidak diolah matang, berbagi barang pribadi seperti pisau cukur atau gunting kuku, berhubungan seksual dengan penderita hepatitis atau memiliki lebih dari satu pasangan seksual, menderita HIV serta sering menerima trasnfusi darah terutama bila darah pendonor tidak melalui pemeriksaan ketat atau alat yang digunakan tidak higienis.
Hepatitis ditandai dengan gejala berupa jaundice (kuning pada kulit dan mata), demam, rasa lelah yang berlebihan, hilang selera makan, mual, muntah-muntah, nyeri di area perut, urin berwarna gelap, tinja berwarna terang pucat dan nyeri pada sendi. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika anda mengalami keluhan tersebut. Lakukan juga pemeriksaan bila anda menderita kondisi yang meningkatkan risiko terkena hepatitis seperti penyakit autoimun, kecancuan alkohol atau sering mengonsumsi obat-obatan. Segera cari pertolongan medis bila mengalami kondisi mengalami peradangan hati setelah minum obat tertentu, terdiagnosis menderita peradangan hati akibat obat tertentu dan gejala tidak membaik setelah berhenti mengonsumsinya serta munculnya gejala-gejala baru.
Pengobatan hepatitis pada umumnya bersifat suportif berupa pemberian cairan dan diet yang adekuat serta pengawasan ketat adanya tanda kegagalan hati akut. Pengobatan hepatitis akut yang disebabkan oleh infeksi hepatitis A bersifat suportif karena tidak ada antivirus khusus hepatitis A. Perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan pada pasien dengan mual muntah hebat yang beresiko mengalami dehidrasi. Hal ini juga berlaku pada infeksi hepatitis D dan E. Berbeda dengan hepatitis B dan C, dimana terdapat antivirus spesifik yang dapat diberikan untuk mencegah virus berkembang biak dan mencegah perjalanan penyakit menjadi lebih berat.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah hepatitis yaitu:
- Vaksinasi. Vaksinasi merupakan langkah efektif untuk melindungi diri adalah dengan mendapatkan vaksin sesuai jenis hepatitis
- Hindari makanan dan minuman yang terkontaminasi. Hepatitis A dan E menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh virus. Pastikan konsumsi makanan yang aman dan minuman yang telah teruji kebersihannya
- Gunakan jarum suntik dan alat medis yang steril. Hepatitis B dan C ditularkan melalui darah terinfeksi. Selalu gunakan jarum suntik, alat medis dan instrument lain yang steril atau sekali pakai.
Referensi:
- UNICEF Indonesia. Hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya di kalangan anak-anak. Diakses dari https://www.unicef.org/indonesia/id/hepatitis-akut-berat-yang-belum-diketahui-penyebabnya-di-kalangan-anak-anak?gclid=CjwKCAjw8symBhAqEiwAaTA__PDo1fXQqF6geDnx9rZ_2JBLqN7860qX_dmMoIjurCpTq2-_aYLUABoCqXQQAvD_BwE pada Agustus 2023
- Alodokter. 2022. Hepatitis. Diakses dari https://www.alodokter.com/hepatitis pada Agustus 2023
- Kementerian Kesehatan RI. 2023. Bagaimana Cara Mencegah dan Mengobati Hepatitis. Diakses dari https://www.instagram.com/p/CvPG7Ncv8aP/ pada Agustus 2023
- Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2022. Hepatitis: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan. Diakses dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1993/hepatitis-jenis-penyebab-gejala-dan-pengobatan pada Agustus 2023