Peringatan Hari Ginjal Sedunia RSUD Pariaman Tahun 2020
Peringatan Hari Ginjal Sedunia RSUD Pariaman Tahun 2020
“Ginjal Sehat untuk Semua Orang Dimana Saja”
Pelaksanaan Peringatan Hari Ginjal Sedunia di Ruangan Haemodialisa RSUD Pariaman
PKRS RSUD - Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day yang setiap tahunnya diperingati pada hari kamis minggu kedua bulan maret, tahun ini jatuh pada tanggal 12 Maret 2020. Tema yang diangkat masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu “Ginjal Sehat untuk Semua Orang Dimana Saja” dan berfokus pada pencegahannya, deteksi dini dan pemerataan terhadap akses pelayanan. Dalam rangka memperingati hari ginjal sedunia tersebut, RSUD Pariaman melaksanakan kegiatan penyuluhan di Ruangan Haemodialisa RSUD Pariaman. Kegiatan penyuluhan dimulai pada pukul 11.00 WIB diikuti oleh seluruh pasien dan keluarga, petugas Ruangan Haemodialisa dan petugas Instalasi Promosi Kesehatan RSUD Pariaman. Acara diawali dengan penyampaian laporan kegiatan oleh Ketua Pelaksana Acara yaitu dr. Henny Indriany, Sp.PD, dan dilanjutkan dengan pembukaan secara resmi oleh Direktur RSUD Pariaman yang diwakili oleh Kabid Penunjang Lismarni, SKM, MKM yang ditandai dengan pemotongan kue bersama.
Pembukaan oleh Kabid Penunjang Lismarni, SKM, MKM (kiri), Penyampaian Laporan Kegiatan oleh dr. Henny Indriany, Sp.PD (kanan)
Setelah penyampaian laporan kegiatan, acara dilanjutkan pada kegiatan inti berupa serangkaian penyuluhan dengan judul Kualitas Hidup Pasien Haemodialisa oleh dr. Dina Rialdi, Pengaturan Makan untuk Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) oleh Lindayati, SKM, MKM dan 6 Langkah Kebersihan Tangan oleh Ns. Rita Fitrisia, SKM, S. Kep.
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang memiliki peranan utama dalam fungsi tubuh untuk menyaring darah / membersihkan kelebihan cairan dan zat-zat racun, menyeimbangkan tingkat kadar elektrolit dalam tubuh, mengontrol tekanan darah, dan menstimulasi produksi sel darah merah. Jika ginjal ini rusak maka akan terjadi penumpukan cairan zat berbahaya dalam tubuh yang dapat menimbulkan kematian. Solusinya tentu adalah haemodialisis untuk menggantikan fungsi ginjal. Oleh sebab itu dalam penyuluhan, dr. Dina Rialdi menyampaikan apa itu haemodialisis dan bagaimana meningkatkan kualitas hidup pasien haemodialisa.
Haemodialisis adalah metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebihan dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialisis untuk mengganti fungsi ginjal yang rusak. dr. Dina juga menyampaikan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, pasien harus terhindar dari penyakit hipertensi, anemia, maupun penyakit tulang serta selalu menjaga asupan nutrisi baik yang dianjurkan maupun yang dilarang untuk dikonsumsi. Untuk itu penyuluhan dilanjutkan oleh Lindayati, SKM, MKM untuk meperjelas pengaturan makan bagi pasien CKD.
Lindayati, SKM, MKM menyebutkan ada beberapa makanan yang dianjurkan bagi pasien CKD diantaranya nasi, roti putih, jagung, ikan, ayam, yogurt, kerang, cumi, apel, nanas, nangka matang, brokoli, wortel dan lain sebagainya namun harus sesuai dengan jumlah yang dianjurkan. Sementara untuk makanan yang dibatasi adalah makanan tinggi kalium (kacang-kacangan, gula merah, alpukat, papaya dan lain-lain), makanan tinggi fosfor (beras merah; ikan sarden; tuna; makanan kalengan seperti sosis, susu, jeroan), dan makanan tinggi garam (daging kalengan, ikan kalengan, keripik asin, mie instan, dan makanan cepat saji). Penyuluhan terakhir disampaikan oleh Ns. Rita Fitrisia, SKM, S. Kep.
Penyuluhan oleh dr. Dina Rialdi (kiri), Pengaturan Makan untuk Pasien CKD oleh Lindayati, SKM, MKM (tengah), 6 Langkah Kebersihan Tangan (kanan)
Untuk memberikan semangat dan menghibur pasien, petugas Ruangan Haemodialisa juga memberikan bunga dan bingkisan. Pasien sangat senang dengan adanya kegiatan ini.