Pentingnya Melakukan Skrining Kesehatan Sejak Dini

Pentingnya skrining kesehatan
OLEH: INSTALASI PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
RSUD PROF. H. MUHAMMAD YAMIN SH

             Skrining kesehatan merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Skrining kesehatan adalah sejumlah tes kesehatan yang dilakukan untuk memeriksa riwayat penyakit dan kondisi kesehatan sebagai upaya preventif untuk mengetahui potensi penyakit kronis sedini mungkin. Diabetes melitus, hipertensi, penyakit ginjal kronik dan penyakit jantung koroner merupakan beberapa penyakit kronis yang potensinya dapat dideteksi melalui skrining kesehatan. Dengan mengetahui potensi risiko penyakit kronis sedini mungkin, risiko tersebut dapat segera dicegah sebelum terjadinya penyakit.

Berikut berbagai manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan skrining kesehatan:

  • Mengetahui kondisi kesehatan. Mengetahui kondisi kesehatan merupakan salah satu tujuan utama dilakukannya skrining kesehatan. Dengan melakukan skrining kesehatan anda dapat mengetahui kondisi kesehatan diri sendiri serta potensi penyakit apa yang bisa anda alami di kemudian hari.
  • Deteksi dini penyakit. Dengan mendeteksi penyakit sedini mungkin, pengobatanpun dapat dimulai lebih cepat dan tepat waktu. Hal ini tentunya dapat meningkatkan peluang kesembuhan.
  • Mencegah penyakit. Skrining kesehatan adalah prosedur yang bertujuan untuk mendeteksi adanya potensi atau risiko gangguan kesehatan. Dengan demikian dokter bisa memberikan panduan mengenai perubahan gaya hidup untuk mencegah terjadinya penyakit.
  • Memberikan edukasi kesehatan. Tujuan skrining kesehatan juga untuk memberikan edukasi pada pasien mengenai hidup sehat. Setelah pemeriksaan, dokter biasanya akan memberikan panduan hidup sehat, sehingga pasien bisa mengubah kebiasaan menjadi lebih sehat.
  • Pemantauan kesehatan. Bagi orang-orang yang memiliki risiko kesehatan tertentu, skrining kesehatan secara rutin juga bertujuan untuk memantau status kesehatan mereka dari waktu ke waktu. Dengan begitu, dokter lebih mudah untuk melacak adanya perubahan.

Skrining kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori berdasarkan berbagai faktor, seperti tujuan, jenis penyakit yang ditargetkan, dan populasi sasaran. Berikut ini adalah beberapa macam tes skrining yang umum dilakukan:

  • Skrining Berdasarkan Jenis Penyakit
     1. Skrining Kanker: Melibatkan tes untuk mendeteksi potensi kanker pada tahap awal, seperti mamografi untuk kanker payudara, tes pap smear untuk kanker serviks, dan tes kolorektal untuk kanker usus besar.
     2. Skrining Penyakit Kardiovaskular: Melibatkan pengukuran parameter seperti tekanan darah, kolesterol, dan gula darah untuk mengidentifikasi risiko penyakit jantung dan stroke.
     3. Skrining Penyakit Menular: Termasuk tes untuk mendeteksi infeksi menular seperti HIV, hepatitis, dan penyakit menular seksual lainnya.
  • Skrining Berdasarkan Populasi Sasaran
     1. Skrining Neonatal: Tes skrining yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk mendeteksi kelainan genetik atau penyakit bawaan.
     2. Skrining Kesehatan Wanita: Meliputi tes seperti mammografi, tes pap smear, dan skrining osteoporosis pada wanita.
     3. Skrining Kesehatan Pria: Misalnya, skrining kanker prostat atau skrining penyakit jantung pada pria.
  • Skrining Berdasarkan Metode
     1. Skrining Tes Darah: Melibatkan pengambilan sampel darah untuk menganalisis parameter seperti gula darah, kolesterol, dan fungsi organ.
     2. Skrining Pemindaian Imaging: Melibatkan teknologi pemindaian seperti X-ray, CT Scan, dan MRI untuk melihat gambaran visual organ dan jaringan dalam tubuh.
     3. Skrining Kuesioner dan Penilaian Risiko: Melibatkan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk mengidentifikasi faktor risiko dan gejala tertentu.
  • Skrining Berdasarkan Usia
     1. Skrining Neonatal dan Bayi: Tes untuk mendeteksi kelainan bawaan atau risiko kesehatan pada bayi baru lahir dan bayi.
     2. Skrining Usia Lanjut: Skrining yang lebih umum dilakukan pada populasi lanjut usia untuk mendeteksi penyakit terkait usia seperti osteoporosis atau masalah kognitif.

Pilihan untuk menjalani tes skrining juga harus didasarkan pada faktor risiko individu, rekomendasi medis, serta konsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang berkualifikasi.

Selain skrining kesehatan umum, skrining kesehatan mental juga tak kalah penting untuk dilakukan. Manfaat skrining awal kesehatan mental pada dasarnya adalah untuk mendeteksi lebih cepat atau menentukan risiko seseorang untuk mengalami gangguan mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, gangguan bipolar, gangguan makan, atau gangguan stress pascatrauma (PTSD). Semakin cepat terdeteksi, semakin baik pula efektivitas penanganan masalah kesehatan mental yang bisa diberikan oleh psikolog dan psikiater. Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi atau masalah yang lebih besar akibat gangguan mental, seperti penggunaan narkoba atau ide bunuh diri bisa dicegah. Oleh karena itu, janganlah ragu untuk rutin melakukan skrining awal kesehatan mental, terutama bila Anda berisiko mengalami masalah kejiwaan, misalnya karena stres berat, sedang mengalami tekanan batin, atau memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mental.

REFERENSI: 

Berita Lainnya :