Kenali dan Cegah Penyakit Green Tobacco Sickness (GTS)
images : thenation.com
Green Tobacco Sickness (GTS) adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh keracunan nikotin pada saat memanen dan mengolah tembakau. Nikotin yang dimaksud berasal dari daun tembakau yang terserap melalui kontak langsung dengan permukaan kulit pada orang dewasa atau anak yang memetik dan mengolah daun tembakau. Kontak daun tembakau terhadap kulit terutama di bagian tangan, lengan, paha dan punggung seseorang (petani/pengolah tembakau atau anak-anak) yang berada dekat dengan tanaman atau daun tembakau.
Indonesia merupakan Negara penghasil tembakau terbesar keempat setelah China, India, Brazil dengan jumlah produksi mencapai 0,23 juta metrik ton pada 2021 berdasarkan laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Provinsi yang paling banyak menyumbang produksi tembakau adalah Jawa Timur. Tingkat insidensi atau kejadian GTS mencapai 63,7% pada petani pemetik daun tembakau.
Keluhan GTS yang dirasakan sering berupa pusing, sakit kepala, mual dan muntah, lemas, keringat berlebihan, kram/kejang perut, diare dan penglihatan kabur. Sebagian gejalanya bisa lebih berat seperti sesak nafas, kelelahan fisik berat sampai tidak dapat menggerakkan anggota tubuh serta tekanan darah dan denyut nadi tidak stabil. Gejala GTS yang paling banyak dirasakan petani adalah 15,8% pusing, 7,5% sakit kepala, 5% mual dan 3,3% muntah.
Keluhan dirasakan 3-17 jam setelah kontak dengan daun tembakau. Lama keluhan berkisar 1-3 hari. Beberapa gejala mirip dengan gejala keracunan pestisida (pusing, mual, muntah, keluar air mata, air liur berlebih, pupil mengecil). Gejala tersebut diperberat dengan penggunaan pestisida. Gejala muncul sewaktu terpajan dengan daun tembakau. Gejala dapat berkurang apabila pajanan daun tembakau sudah tidak ada.
Petani tembakau dan siapapun yang bersentuhan dengan daun tembakau (termasuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak) berisiko terkena GTS. Terutama yang tidak memakai pakaian pelindung, memetik daun tembakau pada pagi hari atau setelah hujan yang berakibat tangan basah, memiliki waktu kerja lebih lama di lading tembakau, yang memiliki kelainan di kulit seperti luka, ruam dan eksim serta memakai pakaian basah ketika memetik dan memproses daun tembakau, termasuk yang dikarenakan embut, keringat dan hujan.
Akibat dan dampak GTS terhadap petani tembakau yaitu badan lemas sehingga jumlah daun terpetik sedikit, tidak bekerja karena sakit dan produktivitas menurun. Sedangkan akibat dan dampak GTS bagi anak-anak yaitu sering sakit perut, sulit konsentrasi, bila keluhan semakin berat, mengakibatkan meningkatnya ketidakhadiran di sekolah.
Pencegahan GTS yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Dianjurkan selalu mengganti baju setiap kali ke ladang dan pulang dari ladang
- Baju yang telah dipakai selama bekerja di lahan tembakau selalu dicuci bersih
- Dianjurkan memakai pelindung diri yang kedap air berupa pelindung kepala, masker, baju lengan panjang dianjurkan yang kedap air, celemek, sarung tangan, celana panjang dan sepatu boot
- Tidak kontak langsung dengan daun tembakau
- Mencuci tangan setelah menyentuh daun tembakau dengan air mengalir dan sabun sebelum melakukan aktivitas lain
- Segera mandi setelah pulang dari ladang tembakau
- Jangan biarkan anak-anak bermain daun tembakau
Jika ada keluhan segera hentikan aktivitas pekerjaan dan hindari berdekatan atau kontak dengan daun tembakau, membersihkan badan/mandi, mengganti baju kerja dengan baju yang bersih dan istirahat. Bila gejala berlanjut segera ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
REFERENSI:
- Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. 2018. Booklet Kenali dan Cegah GTS (Green Tobacco Sickness). Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- NK Debila. 2023. Indonesia Masuk Daftar Negara Penghasil Tembakau Terbesar di Dunia, Jawa Timur Penyumbang Terbanyak. Diakses dari https://beritajatim.com/ragam/indonesia-masuk-daftar-negara-penghasil-tembakau-terbesar-di-dunia/ pada September 2023