Hari Rabies Sedunia 28 September 2020
Mari Mengenal Rabies, Gejala dan Pencegahannya
Hari Rabies Sedunia (HRS) diperingati setiap tanggal 28 september.
Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan, cakaran atau air liur hewan yang terinfeksi virus rabies (Lyssavirus). Penyakit ini sangat berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian.
Rabies merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Jumlah kasus rabies pada manusia rata- rata per tahun di beberapa negara Asia antara lain India 20.000 kasus, China 2.500 kasus, Filipina
20.000 kasus, Vietnam 9000 kasus dan Indonesia 168 kasus. Hingga tahun 2018, di Indonesia terdapat 25 provinsi endemis penyakit rabies dan terdapat 9 provinsi yang bebas dari penyakit rabies yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, DIY, Jateng, Jatim, NTB, Papua dan Papua Barat.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengenal apa itu rabies, hewan apa saja yang dapat menularkannya dan bagaimana gejalanya. Sehingga kita dapat mengetahui bagaimana penanganannya dan pencegahannya.
Apa saja hewan yang dapat membawa virus rabies?
1. Hewan ternak dan peliharaan : kucing, anjing, sapi, kambing dan kuda
2. Hewan liar : kelelawar, monyet, rakun, rubah, berang-berang dan sigung
Apa gejalanya ?
Gejala awal infeksi virus rabies menyerupai gejala flu hingga beberapa hari, selanjutnya berkembang dan semakin parah. Gejala tersebut diantaranya :
- Demam
- Kesemutan
- Nyeri kepala
- Mual
- Muntah
- Rasa gelisah dan tidak nyaman
- Rasa cemas berlebihan
- Kebingungan
- Hiperaktif
- Sulit menelan
- Air liur menjadi banyak
- Takut kepada air
- Halusinasi
- Insomnia
- Kelumpuhan sebagian anggota gerak
Bagaimana pengobatan untuk rabies?
Ketika rabies telah sampai pada tahap menimbulkan gejala maka dapat berakibat fatal dan berpotensi menyebabkan kematian. Sampai saat ini belum ditemukan metode yang efektif untuk mengobati rabies pada tahap ini. Akan tetapi jika kita sesegera mungkin memeriksakan diri ke dokter sebelum gejala muncul maka kemungkinan selamat akan lebih besar.
Berikut hal-hal yang harus dilakukan setelah tergigit/dicakar hewan yang berisiko menularkan virus :
1. Bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun selama beberapa menit
2. Tutup luka dengan perban sederhana
3. Segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat
Pada fasilitas kesehatan, kita akan diberi beberapa suntikan untuk mencegah terjadinya infeksi virus. Suntikan rabies yang digunakan adalah :
- Suntikan dengan reaksi cepat (imunoglobulin)
Suntikan ini diberikan pada area yang terluka untuk mencegah terjadinya infeksi virus secara cepat. Terutama jika mengalami gigitan dan luka terbuka.
- Suntikan vaksinasi
Suntikan vaksinasi berguna untuk membantu tubuh mengenali dan melawan infeksi virus. Vaksinasi diberikan sebanyak 4 kali selama 1 bulan jika belum memiliki riwayat vaksin sebelumnya, dan 2 kali jika sudah pernah divaksin sebelumnya.
Bagaimana mencegah rabies ?
1. Vaksinasi hewan peliharaan
2. Menjaga hewan peliharaan agar tidak sering kontak dengan dunia luar untuk mencegah hewan peliharaan terpapar virus rabies dari hewan yang terinfeksi.
3. Laporkan kepada pihak berwenang ketika menemui hewan dengan gejala rabies
4. Lakukan vaksinasi jika berencana untuk bepergian ke daerah / negara dimana virus rabies masih umum untuk ditemukan.
5. Jangan mendekati hewan liar.
Referensi :
1. Alodokter. Diakses pada 2020. Rabies
2. Halodoc. Diakses pada 2020. Rabies
3. Hellosehat. Diakses pada 2020. Rabies (Penyakit Anjing Gila)
4. Kemenkes RI. Diakses pada 2020. Angka Kematian Kasus Rabies di NTB Rendah
5. Kemenkes RI. 2014. Infodatin (Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI). Jakarta : Kemenkes RI