Memperingati Hari AIDS Sedunia 01 Desember 2023 dengan Tema “Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030”
Jumat, 01 Desember 2023, RSUD Pariaman melaksanakan peringatan Hari AIDS Sedunia dengan mengusung tema “Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030” yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan penyakit HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
Rangkaian kegiatan dibuka secara langsung oleh Direktur RSUD Pariaman, dr. Mutiara Islam, Sp.OG (K) dan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan penyuluhan dengan juduL “Infeksi Menular Seksual (IMS) Sebagai Pintu Masuk HIV” oleh dr. Amillia Risa, Sp.DV yang merupakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Dermatologi dan Venereologi) RSUD Pariaman.
Dalam penyuluhannya dr. Ami menyampaikan bahwa IMS dapat menjadi salah satu pintu masuk HIV. IMS adalah infeksi yang penularannya terutama melalui hubungan seksual IMS masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Banyak IMS yang tanpa gejala dan tidak disadari namun tetap dapat menularkan.
Penyebab IMS-HIV diantaranya Bakteri (seperti Chlamydia Trachomatis (Klamidia), Treponema Pallidum (Sifilis), Neisseria Gonorrhoea (Gonore), Virus (seperti Human Papilloma Virus (kutil kelamin), Human Immunodeficiency Virus (HIV)) dan Parasit. Cara penularan IMS-HIV yaitu Ibu hamil menularkan kepada janin dalam kandungan/saat proses kelahiran, berhubungan seksual (kelamin/anus/mulut) dengan pasangan yang terinfeksi IMS-HIV serta melalui jarum suntik yang tercemar IMS-HIV. Gejala IMS antara lain perubahan urin/buang air kecil terasa nyeri, nyeri saat berhubungan seksual, kutil atau memar pada kelamin, keputihan abnormal/perdarahan vagina serta keluargan cairan dari penis. Ada 3 jenis penyakit IMS yaitu cairan dari kelamin (seperti kencing nanah/gonore, keputihan yang abnormal), luka/lecet di kelamin (seperti penyakit raja singa/sifilis, herpes kelamin, chancroid) dan tonjolan di kelamin (kutil kelamin).
Selanjutnya dr. Ami menjelaskan bahwa IMS meningkatkan risiko terjadinya HIV. HIV adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Ditularkan melalui hubungan seksual, transmisi dari darah/organ yang terinfeksi HIV, transmisi dari ibu HIV ke bayi. HIV berbeda dengan AIDS. Pada HIV virus menyerang sistem imun. Mengidap HIV belum tentu menjadi AIDS. Butuh bertahun-tahun sebelum ada gejala HIV. HIV didiagnosis dengan tes darah atau tes liur. Sedangkan AIDS merupakan kondisi kronis sebagai wujud infeksi HIV. Gejalanya lebih berat dari infeksi HIV. Biasanya disertai infeksi opurtunistik dan didiagnosis dengan melihat jumlah sel CD4.
Adapun akibat IMS dan HIV pada laki-laki yaitu kemandulan, kanker daerah kelamin dan bahkan kematian. Sementara akibat IMS dan HIV pada perempuan yaitu kemandulan, kanker leher rahim dan kematian. IMS dan HIV juga berakibat pada bayi dimana bayi bisa lahir mati lahir cacat dan berat badan lahir rendah. Bila terkena IMS-HIV segera berkonsultasi ke dokter. Jangan mengobati diri sendiri karena dapat berbahaya (salah obat dan kuman sudah kebal terhadap obat). Pencegahan IMS-HIV yang dapat dilakukan yaitu:
- A. Absen. Tidak berhubungan seks saat jauh dari pasangan
- B. Be Faithful (Setia). Tidak bergonta-ganti pasangan
- C. Condom. Cegah dengan memakai kondom saat berhubungan seksual
- D. Drugs. Tidak mengonsumsi narkoba
- E. Edukasi. Aktif mencari informasi yang benar
Lindungi keluarga. Segera tes HIV dan minum ARV jika positif. Jika belum pernah melakukan perilaku berisiko, pertahankan perilaku aman dengan cara tidak melakukan hubungan seks berisiko atau menyuntik narkoba. Jika sudah pernah melakukan perilaku berisiko, lakukan tes HIV segera!