Tahapan Inovasi : Implementasi
Digital : Non Digital
Inisiator Inovasi : ASN
Urusan Inovasi : Kesehatan
Panduan Teknis Inovasi :

Pedoman Teknis Inovasi Si Lamak

Bentuk Inovasi : Inovasi Pelayanan Publik
Tujuan Inovasi :

Mengurangi reaksi hospitalisasi pada anak

Manfaat Inovasi :

1. Mengurangi kecemasan pada anak dan keluarga saat anak dirawat di RS
2. Meningkatkan Kerjasama dan kepercayaan keluarga pasien

Hasil Inovasi :

Meningkatkan mutu pelayanan dan kunjungan di ruangan anak

Uji Coba Inovasi : 2023-01-02
Implementasi Inovasi : 2023-02-02
Link Youtube :

🎥 Tonton Inovasi Si Lamak

Latar Belakang Inovasi :

DASAR HUKUM

  1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
  2. Undang-undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan;
  3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan.
  4. Peraturan Gubernur Nomor 62 Tahun 2018 Tentang Inovasi Daerah

PERMASALAHAN

Permasalahan Makro

       Anak yang dirawat di rumah sakit sering mengalami reaksi hopitalisasi dalam bentuk anak rewel, tidak mau didekati petugas kesehatan, ketakutan, tampak cemas, tidak kooperatif, bahkam temper tantrum. Anak memandang hospitalisasi sebagai sebuah pengalaman yang menakutkan. 

       Semua prosedur atau tindakan keperawatan baik yang menimbulkan nyeri maupun tidak, keduanya menyebabkan kecemasan bagi anak selama hospitalisasi. Peralatan medis yang bersih dirasakan cukup menyeramkan bagi anak-anak. Begitu juga dengan bau obat yang menyengat dan penampilan para staf rumah sakit dengan baju yang berwarna putih yang seolah terlihat menakutkan bagi anak.

 Permasalahan Mikro

       Rumah sakit ramah anak masih jarang di Indonesia. Bagi anak-anak, rumah sakit identik dengan tempat yang menyeramkan. Oleh karenanya RS ramah anak patut diupayakan. Salah satu indikator rumah sakit ramah anak terletak pada pelayanannya.

       Ruangan rumah sakit dibuat sedemikian rupa sesuai karakter tumbuh kembang anak layaknya ruangan tempat bermain. Ini dilakukan guna membantu mempercepat penyembuhan penyakit si pasien.

ISU STRATEGIS

Global

Stress hospitalisasi pada anak merupakan permasalahan yang umumnya terjadi di seluruh dunia, berdasarkan data WHO menyebutkan bahwa 4 % - 12 % pasien anak yang dirawat mengalami stress hospitalisasi, 3- 6 % anak yang dirawat di Jerman juga mengalami hal yang sama, begitu pula dengan anak yang di rawat di Kanada sekitar 4 % - 10% mengalami stress hospitalisasi. Pengalaman dirawat itu sendiri sudah merupakan hal yang menakutkan bagi anak ditambah dengan prosedur atau tindakan yang menimbulkan nyeri merupakan tantangan lain yang dihadapi anak saat dirawat yang menyebabkan anak menjadi cemas dan takut. Stress hospitalisasi yang terjadi pada anak dapat berpengaruh terhadap proses penyembuhan dan perawatan anak.

Nasional

 

Lokal

Hampir 95 % anak yang di rawat di RSUD Pariaman mengalami stress hospitalisasi yang ditunjukkan dengan prilaku anak yang menjadi rewel, menangis dan ketakutan saat petugas kesehatan baik dokter maupun perawat datang ke ruangan pasien. stress hospitalisasi yang di alami anak menyebabkan keluarga yang mendampingi menjadi cemas, sehingga tidak sedikit keluarga akhirnya meminta pulang atas permintaan sendiri. Hal ini tentu akan mempengaruhi kesembuhan anak. 

 

METODE PEMBAHARUAN

Kondisi Sebelum Inovasi

Banyaknya pasien anak yang rewel dan cemas saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Keluarga pasien yang tidak sabar menghadapi kecemasan anak meminta pulang atas permintaan sendiri (PAPS), sebelum izin pulang dari doker. Angka kejadian PAPS di ruang rawat anak pada tahun 2022 sebanyak 11 %

 

Kondisi Setelah Inovasi

Pasien anak  mudah beradaptasi saat dirawat dan bisa mengurangi kecemasan pasien

Keluarga pasien  dapat bekerjasama dalam merawat anak dan menenangkan anaknya yang mengalami kecemasan atau rewel karena hospitalisasi, sehingga menunurunkan angka PAPS.

Angka kejadian PAPS turun menjadi 6 % di tahun 2023

 

KEUNGGULAN

  • Meningkatkan kerjasama dan rasa kepercayaan keluarga dan pasien pada petugas kesehatan
  • Mudah dilaksanakan

TAHAPAN / CARA KERJA INOVASI

  • Pemberian pelayanan yang menerapkan Prinsip 5R bagi tenaga Kesehatan di ruangan anak.
  • Melibatkan partisipasi aktif orang tua dalam proses perawatan anak melalui pendidikan kesehatan dan kerjasama pemberian pelayanan
  • Mendesain ruangan anak dengan desain yang menarik bagi anak
  • Menyediakan fasilitas bermain bagi anak, baik bermain secara mandiri ataupun berkemlompok pada kegiatan Terapi Aktivitas Bermain (TAK)