| Tahapan Inovasi | : | Implementasi |
| Digital | : | Non Digital |
| Inisiator Inovasi | : | ASN |
| Urusan Inovasi | : | Kesehatan |
| Panduan Teknis Inovasi | : | Pedoman Teknis Inovasi Si Lamak |
| Bentuk Inovasi | : | Inovasi Pelayanan Publik |
| Tujuan Inovasi | : |
Mengurangi reaksi hospitalisasi pada anak |
| Manfaat Inovasi | : | 1. Mengurangi kecemasan pada anak dan keluarga saat anak dirawat di RS |
| Hasil Inovasi | : | Meningkatkan mutu pelayanan dan kunjungan di ruangan anak |
| Uji Coba Inovasi | : | 2023-01-02 |
| Implementasi Inovasi | : | 2023-02-02 |
| Link Youtube | : | |
| Latar Belakang Inovasi | : | DASAR HUKUM
PERMASALAHAN Permasalahan Makro Anak yang dirawat di rumah sakit sering mengalami reaksi hopitalisasi dalam bentuk anak rewel, tidak mau didekati petugas kesehatan, ketakutan, tampak cemas, tidak kooperatif, bahkam temper tantrum. Anak memandang hospitalisasi sebagai sebuah pengalaman yang menakutkan. Semua prosedur atau tindakan keperawatan baik yang menimbulkan nyeri maupun tidak, keduanya menyebabkan kecemasan bagi anak selama hospitalisasi. Peralatan medis yang bersih dirasakan cukup menyeramkan bagi anak-anak. Begitu juga dengan bau obat yang menyengat dan penampilan para staf rumah sakit dengan baju yang berwarna putih yang seolah terlihat menakutkan bagi anak. Permasalahan Mikro Rumah sakit ramah anak masih jarang di Indonesia. Bagi anak-anak, rumah sakit identik dengan tempat yang menyeramkan. Oleh karenanya RS ramah anak patut diupayakan. Salah satu indikator rumah sakit ramah anak terletak pada pelayanannya. Ruangan rumah sakit dibuat sedemikian rupa sesuai karakter tumbuh kembang anak layaknya ruangan tempat bermain. Ini dilakukan guna membantu mempercepat penyembuhan penyakit si pasien. ISU STRATEGIS Global Stress hospitalisasi pada anak merupakan permasalahan yang umumnya terjadi di seluruh dunia, berdasarkan data WHO menyebutkan bahwa 4 % - 12 % pasien anak yang dirawat mengalami stress hospitalisasi, 3- 6 % anak yang dirawat di Jerman juga mengalami hal yang sama, begitu pula dengan anak yang di rawat di Kanada sekitar 4 % - 10% mengalami stress hospitalisasi. Pengalaman dirawat itu sendiri sudah merupakan hal yang menakutkan bagi anak ditambah dengan prosedur atau tindakan yang menimbulkan nyeri merupakan tantangan lain yang dihadapi anak saat dirawat yang menyebabkan anak menjadi cemas dan takut. Stress hospitalisasi yang terjadi pada anak dapat berpengaruh terhadap proses penyembuhan dan perawatan anak. Nasional
Lokal Hampir 95 % anak yang di rawat di RSUD Pariaman mengalami stress hospitalisasi yang ditunjukkan dengan prilaku anak yang menjadi rewel, menangis dan ketakutan saat petugas kesehatan baik dokter maupun perawat datang ke ruangan pasien. stress hospitalisasi yang di alami anak menyebabkan keluarga yang mendampingi menjadi cemas, sehingga tidak sedikit keluarga akhirnya meminta pulang atas permintaan sendiri. Hal ini tentu akan mempengaruhi kesembuhan anak.
METODE PEMBAHARUAN Kondisi Sebelum Inovasi Banyaknya pasien anak yang rewel dan cemas saat menjalani perawatan di rumah sakit. Keluarga pasien yang tidak sabar menghadapi kecemasan anak meminta pulang atas permintaan sendiri (PAPS), sebelum izin pulang dari doker. Angka kejadian PAPS di ruang rawat anak pada tahun 2022 sebanyak 11 %
Kondisi Setelah Inovasi Pasien anak mudah beradaptasi saat dirawat dan bisa mengurangi kecemasan pasien Keluarga pasien dapat bekerjasama dalam merawat anak dan menenangkan anaknya yang mengalami kecemasan atau rewel karena hospitalisasi, sehingga menunurunkan angka PAPS. Angka kejadian PAPS turun menjadi 6 % di tahun 2023
KEUNGGULAN
TAHAPAN / CARA KERJA INOVASI
|
