Tahapan Inovasi : Implementasi
Digital : Non Digital
Inisiator Inovasi : ASN
Urusan Inovasi : Kesehatan
Panduan Teknis Inovasi :

Pedoman Teknis Inovasi Sibolang (Edukasi Baok Pasien Pulan

Bentuk Inovasi : Inovasi Pelayanan Publik
Tujuan Inovasi :

a. Menambah pengetahuan dan keterampilan orangtua / keluarga bayi tentang perawatan bayi BBLR di rumah
b. Mempetahankan kenaikan berat badan bayi mengikuti tingkat pertumbuhan yang harus dicapai sesuai usianya.

Manfaat Inovasi :

a. Bertambahnya pengetahuan orangtua / keluarga tentang perawatan bayi BBLR di rumah
b. Bertambahnya berat badan bayi BBLR setelah pulang ke rumah.

Hasil Inovasi :

Menurunkan risiko terjadinya stunting 

Uji Coba Inovasi : 2023-01-02
Implementasi Inovasi : 2023-02-02
Link Youtube :

🎥 Tonton Inovasi Edukasi Baok Bayi Pulang

Latar Belakang Inovasi :

I. Dasar Hukum

Dasar hukum dibentuknya inovasi SIBOLANG antara lain :

  1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
  2. Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
  3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial

II. Permasalahan

1. Persoalan Makro

Kurangnya pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam melakukan perawatan pada bayi baru lahir di rumah.

2. Persoalan Mikro

a)     Tingkat pendidikan ibu rendah

b)     Tidak ada pengalaman dalam perawatan BBLR

c)     Kurangnya dukungan dari suami dan keluarga

d)     Berat badan bayi turun atau tidak naik setelah pulang ke rumah 

III.  Isu Strategis

a.  Global :

Mendukung program pembangunan berkelanjutan tujuan tiga yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia.

b. Nasional :

Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki resiko terjadinya stunting, sehingga dibutuhkan penanganan yang tepat untuk pertumbuhan setelah lahir agar dapat mengikuti tingkat pertumbuhan yang harus dicapai pada usianya.

c. Lokal :

Bayi dengan berat badan lahir rendah menunjukkan kenaikan berat badan selama perawatan di RSUD Pariaman setelah dilakukan terapi pijat bayi, namun setelah bayi dibolehkan pulang dan kontrol ke poliklinik anak, ditemukan berat badan bayi menurun.

IV. Metode Pembaharuan

a. Kondisi sebelum adanya inovasi

Banyaknya ibu bayi tidak paham dan mengerti dalam melakukan perawatan BBLR di rumah sehingga berat bayi kembali menurun saat dilakukan pengkuran di poliklinik anak.

b. Kondisi setelah adanya inovasi

Kegaiatan pemijatan bayi BBLR yang sebelumnya telah dilaksanakan dan telah berhasil dibuktikan dengan naiknya berat badan bayi yang BBLR, namun kenaikan berat badan ini tidak terjadi setelah bayi pulang ke rumah karena orang tua bayi tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai perawatan bayi BBLR, oleh karena itu RSUD Pariaman melakukan inovasi dengan memberikan edukasi kepada orang tua sebelum bayi pulang dan pemantauan bayi BBLR setelah pulang dengan membuka konsultasi melalui WA. Setelah dilakukan inovasi SIBOLANG ini, terjadi peningkatan berat badan bayi secara signifikan dan pemberian ASI ekslusif pada bayi sehingga dalam jangka panjang bisa menjadi pencegah stunting untuk lahir generasi – generasi emas yang berkualitas, berkompeten, dan bersaing tinggi. 

V.  Keunggulan Pembaharuan

  1. Tercapainya kenaikkan BB setelah bayi pulang
  2. b. Terlaksananya pemberian ASI ekslusif
  3. Pencegah stunting 

VI. Cara Kerja Inovasi

  1. Menyediakan ruangan yang aman dan nyaman serta menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan
  2. Memberikan penjelasan seputar pengetahuan perawatan pada bayi BBLR
  3. Memperagakan cara perawatan BBLR
  4. Meminta ibu mengulangi dan memperagakan kembali
  5. Memberikan kuisioner untuk menilai sejauh mana orangtua / keluarga memahami edukasi yang telah diberikan